Tulisan ini di tulis ulang oleh Rizki Wahyudi dari tabloid ''Peluang Kerja'' edisi 13 April 2009. Tulisan ini untuk anda yang tidak sempat membacanya langsung dari tabloid "Peluang Kerja". Semoga bermanfaat.
Tung Dasem Waringin, Managing Director TDW Your "Breaktrough" Partner.
Motivator Terkenal yang Pernah Jadi Sales Emas
Siapa yang tak kenal Tung Dasem Waringin? Motivator ulung dan pembicara terkenal yang juga Managing Director TDW Your "Breaktrough" Partner, sebuah perusahaan konsultan miliknya. Tapi ternyata di awal karirnya, Tung Dasem Waringin sempat bekerja di berbagai bidang dan memulainya dari bawah. Bagaimana perjalanan karirnya yang penuh cerita menarik? Apa juga tips untuk para pencari kerja? Simak ceritanya, saat PK bertandang ke rumahnya di daerah Lippo Karawaci Tangerang.
Tung Dasem Waringin lahir di Solo 22 Desember 1967, di mana ia besar dengan ayah seorang guru dan ibu membuka toko emas. Mungkin karena itu pula, maka ketika kuliah di Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi di Universitas Sebelas Maret, Solo, dirinya pernah menjadi sales emas. "Saya ngajar, ngasih les anak SMP pelajaran Fisika, Mateamtika dan Kimia. Penghasilannya Rp 20 ribu waktu itu" terang Tung yang akhirnya hanya menyelesaikan kuliah huumnya saja.
Tung yang pernah jadi mahasiswa teladan di Fakultas Hukum tahun 1991 di kampusnya dan aktif sebagai bendahara senatmenyelesaikan studinya tahun 1992. Dirinya pun mulai mencoba melamar kerja. "Saya ngelamar dua kali. Pertama di Astra yang dipanggil aja enggak. Satu lagi di BCA yang akhirnya diterima" tutur Tung yang gemar ikut segala lomba waktu kuliah.
Padahal iklan lowongan BCA waktu itu mencari Sarjana Ekonomi bukan Sarjana Hukum macam Tung. Tetapi karena ngeyel, ternyata dirinya malah langsung dipanggil tes ke Jakarta. "Saya ditelepon langsung, saya naik kereta dari Solo ke Jakarta. Saya tes psikologi, tertulis sampai wawancara hingga 10 kali untuk posisi Management Development Program (MDP)," jelas pria yang hobi baca buku, basket dan bermain dengan tiga anaknya ini.
Setelah diterima bekerja di BCA, Tung selalu tertantang untuk bekerja di posisi apa saja serta ditempatkan di mana saja. Dirinya yang diproyeksikan sebagai kader pemimpin lewat program MDP BCA tak sungkan untuk mencoba pekerjaan sebagai Teller. "Saya pernag coba jadi Teller, jadi supervisar hanya untuk get the feeling" ungkap pria yang gaji pertamanya di BCA sebesar Rp. 600 ribu.
Karirnya di BCA diwarnai dengan sejumlah prestasi yang cemerlang. Bahkan ia juga dikenal sebagai spesialis pembenahan sistem audit cabang-cabang BCA yang bermasalah. Beberapa cabang BCA seperti Surabaya, Semarang dan Malang pernah diperbaikinya dari sistem audit terburuk jadi yang terbaik di Indonesia. "Kalau sekali itu beruntung namanya, kalau tiga kali pasti terbaik," tegas Tung sambil tersenyum. Beberapa prestasi lainnya adalah berhasil meningkatkan pertumbuhan kartu ATM terbesar di Indonesia sampai kepada pemulihan kembali BCA pada saat di-rush tahun 1998. Posisi terakhirnya di BCA adalah sebagai Pimpinan Cabang BCA Borobudur, di mana ia berperan besar membangun cabang ini yang dimulai dengan nol aser dan karyawan.
Selepas dari BCA, dirinya bekerja sebagai Senior Vice President di Lippo dari tahun 2001 hingga 2002. Tahun 2001 Tung jadi konsultan di media gratis Pasar Info "Waktu itu income Pasar Info naik 16 kali lipatdalam waktu dua bulan, karena saya jual franchise-nya," kisah laki-laki tinggi berkacamata ini.
Lantas dirinya oun mulai mengubah haluan dengan sering mengikuti berbagai seminar dan training dari motivator dunia, salah satunya Anthony Robbins. "Saya pernah ikut seminar dari jual tanah segala, kayak orang gila, karena biayanya 100 juta. Waktu itu di Hawaii tepat saat tragedi WTC. Dari situ saya belajar pengalaman luar biasa. Kenapa tidak memberi arti untuk maju lebih baik dengan menyebar ilmu yang baik untuk negara," lanjut pria yang pernah disurati Presiden SBY, bahwa Indonesia butuh orang seperti dirinya. Kini Tung sibuk dengan aktivitasnya sebagai motivator dan seabrek usaha lainnya.
Kepada pencari kerja tak lupa Tung memberi sedikit kiat sukses. Menurutnya, jika anda masih kuliah usahakan mendapat IP tinggi, aktif berorganisasi dan ikut berbagai lomba. "Waktu melamar kerja, kirim sebanyak-banyaknya minimal 200 lamaran. Tunjukan nilai tambah dan keunggulan anda, misal aktif di organisasi, jangan cuma CV yang standar. Habis kirim lamaran, harus terus di-follow up, untuk tanya suratnya sampai enggak," papar Tung panjang. "Saat wawancara tidak ada kata on time, harus lebih cepat datangnya, dengan pakaian selayaknya. Kalau ditanya jawablah yang panjang dan detail," pungkas Tung. Ridwan
Ditulis ulang oleh Rizki Wahyudi dari tabloid Peluang Kerja 13 April 2009. Semoga bermanfaat.
15 April 2009
Tung Dasem Waringin
Diposting oleh Rizki Wahyudi di 21.49
Label: motivator, tung dasem waringin
0 komentar:
Posting Komentar